Judul: Nikah Muda
Penulis: Thessalivia
Editor: Dimas Abi dan Anastasha Eka
Penerbit: Stiletto Indie Books
Halaman: 255
ISBN: 978-602-336-711-5
BLURB:
Keno, 16 tahun. Seorang anak urakan yang tanpa perlu belajar, selalu bisa memperoleh nilai tinggi di kelas. Dia akan melakukan apa pun untuk dapat menyenangkan hati cinta pertamanya, Kirana.
Aji, 26 tahun. Sehari-hari sibuk dengan pekerjaannya sebagai analis bank. Sampai suatu hari dia diberi tanggung jawab untuk menjaga seorang anak atasannya, yang ternyata malah membuat Aji jatuh cinta pada pandangan pertama.
Nikah muda? Rasanya saat ini nikah muda bukan hal yang asing lagi, tidak banyak dari remaja justru menginginkan nikah muda. Banyak diantaranya menginginkan nikah muda dengan alasan untuk menjauhkan diri dari zina. Daripada pacaran berlama-lama, terus hal lain yang tidak diinginkan terjadi, lebih baik nikah muda. Kurang lebih seperti itulah anggapannya.
βSaya khawatir kalau umur saya tidak akan panjang lagi, sedangkan Kiran masih belia. Dan tidak ada yang lebih dapat saya percaya selain kamu untuk mendampingi Kiran, terutama di masa-masa transisinya menuju kedewasaanβ (halaman 89)
Sejak mendengar rencana perjodohan tersebut, hidup Kiran seperti jungkir balik. Bagaimana tidak, jika dia harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak dikenalinya sebelumnya. Di lain hal, Kiran sangat mencintai kekasihnya, Keno. Mereka telah lama saling mengenal. Berawal dari persahabatan di bangku SMP. Diawali dengan sama-sama duduk di kelas unggulan SMP Persada, salah satu SMP swasta favorit di wilayah Jakarta Selatan, mereka selalu duduk sederetan dan masuk kelompok yang sama jika ada pembagian tugas sekolah karena nama mereka dimulai dengan huruf yang sama.
Kitty adalah panggilan khusus Keno buat Kiran. Panggilan ini muncul karena pada hari pertama masuk SMP, Keno melihat Kiran membawa tempat bekal Hello Kitty dengan warna pink mencolok. Awalnya, Kiran selalu memprotes setiap Keno memanggilnya Kitty, tapi lama kelamaan ia malah menikmati panggilan khusus Keno untuknya. Kiran menyukai duduk di belakang Keno. Memperhatikan rambutnya yang urakan, menunggunya menengok ke belakang, dan mendengarkan candaan-candaannya. Tanpa Keno ketahui, dia telah menjadi motivasi bagi seorang yang sangat mengaguminya.
Kiran dan Keno memulai hubungan pacaran ketika mereka duduk di bangku SMA. Sayangnya hubungan ini tidak bisa berlangsung lama karena adanya perjodohan dari Sang Ayah. Meskipun Ayah juga telah mengenal Keno, tetapi keputusan Ayah tetap bulat untuk menjodohkan anak tercintanya kepada Aji. Dengan perasaan campur aduk, Kiran menyampaikan hal ini kepada Keno. Tentu berat bagi keduanya, tetapi demi Ayah, Kiran rela merasakan nikah muda bersama pilihan Ayah.
Sejak bertemu Kiran, Aji berusaha mengambil perhatian Kiran. Mendekatkan diri, menghibur Kiran yang sedang sedih karena kondisi Ayah yang drop. Berusaha selalu berada di samping Kiran, menguatkan.
“Kiran, you know what, Semua hal yang ada di dunia ini hanya sementara. Seburuk apa pun keadaannya, semua pasti akan berlalu.” (halaman 110)
*****
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Kiran ikhlas dan akhirnya bisa membuka diri untuk Aji yang benar-benar tulus mencintainya, seperti cinta Keno padanya? Ataukah Kiran memutuskan hubungan pernikahannya dengan Aji setelah meninggalnya Sang Ayah? Ceritanya sungguh seru dan buat pembaca penasaran. Bagi saya sendiri Mbak Thessa berhasil membuat saya terhipnotis dengan kisah cinta Kiran-Keno-Aji ini. Buat saya tidak ingin beranjak dari lembaran novelnya hingga tuntas. Untung baca novel ini setelah jadi Mamak-Mamak. Kalau baca buku ini 5 tahun yang lalu mungkin ikutan baper dan melow ingin punya suami dengan tipe seperti yang digambarkan pada karakter Aji *oupsss* :p
Okeee, penasaran kan pengen baca bukunya juga? Ayoo dong di pesan langsung ke alamat yang udah saya sebutkan tadi. Tapi kalau pengen dapatin novelnya secara gratis, boleh banget koq. Yuks, ikutan Giveaway #NovelNikahMuda karya Thessalivia ini. Berhadiah satu novel #NikahMuda GRATIS lho! Syaratnya mudah koq, simak baik-baik yah.
Syarat Giveaway #NikahMuda:
“Jika kalian berada pada posisi Kiran, apakah akan menerima permintaan Nikah Muda ini?”
*(ini general yah, artinya jika cowok, apakah kamu juga akan bersedia dinikahkan dengan gadis pilihan Ortu gituuu?)
5. Pemenang bersedia memposting foto buku hadiah di media sosial saat hadiah tiba. Posting foto saja dengan sedikit caption dari kamu, bukan ulasan tapi kalau mau mengulasnya juga boleh banget lho. Jangan lupa tagarnya #NovelNikahMuda dan mention IG @thessalivia dan @diahalsa biar kami tahu bukunya sampai di tangan dengan aman dan selamat.
6. Kuis berlangsung dari tanggal 22 – 31 Agustus 2018. Hadiah hanya akan dikirimkan kepada pemenang yang memiliki alamat kirim di Indonesia.
Selamat memikirkan jawabannya π
**UPDATE 3 SEPTERMBER 2018**
Jawaban:
Jika aku Kiran, ini adalah pilihan yang sungguh sulit. Apalagi mengingat usiaku masih 16 tahun. Tapi kalau dipikir kembali, 16 tahun juga sudah cukup dewasa untuk bisa berpikir mana baik buruk dan menimbang masa depan. Jika aku adalah Kiran, aku akan meminta waktu lebih kepada Aji. Jika Ia tulus mengasihiku, tentu Ia mau memberikan. Apalagi Aji lebih dewasa. Ah, maksudnya aku sebisa mungkin akan menuruti permintaan ayah (pertimbangan orangtua yang utama). Dengan syarat dan ketentuan yang sudah kupikirkan masak-masak tentunya. Jadi aku bisa tetap menjadi putri yang membahagiakan orangtua di sisa waktunya, tapi juga tidak sepenuhnya kehilangan kebebasan atas pemikiran diri pribadi dan tanggung jawab menentukan arah hidup. Bagaimana dengan sosok Keno? Jika sayang ia akan menjadi teman π
“Orangtua yang utama, tapi kebahagiaan dan jalan hidup sebisa mungkin ambil tanggung jawab didalamnya”.
Selamat yaaa Mbak.. π Emang benar dan saya setuju banget dengan ini. Kita tentu sayang dengan orangtua kita, apalagi jika tinggal satu-satunya seperti yang dialami Kiran tapi realistis juga dong yah bahwa kehidupan pernikahan yang akan kita jalani nantinya itu adalah harapannya sekali seumur hidup dengan orang yang tepat. Agar kita bisa merasakan nyamannya berumah tangga. Membangun keluarga yang harmonis dengan pasangan kita. Uhuuuy.
Selamat ya Mbak, silahkan kirim alamatnya melalui DM IG atau boleh juga ke WA (085241561987)
Ditunggu yaaahh π
Buat yang tidak terpilih, jangan berkecil hati dan kapok ikut GA disini yah. Terimakasih atas partisipasinya π
Ikutan yaaa οΏ½οΏ½
Nama: Irawati Hamid
Twitter & IG: @Ira_Hamid16
FB: Irawati Hamid
Email: iwahyu2011@gmail.com
Tautan share: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2326156494068826&id=100000234930064
Jawaban: Mau. Kenapa? Soalnya beberapa kali saya baca buku atau nonton film/drama tentang perjodohan selalu happy ending, dari situ saya mikir kalo saya ada di posisi orang yang dijodohkan kayaknya akan mau juga deh, apalagi bila pria yang dijodohkan denganku adalah pria yang baik akhlaknya, terjamin masa depannya dan yang paling penting direstui oleh orang tua β€οΈ
Entah mengapa, saya merasa cinta yang tumbuh pasca menikah itu lebih romantis. Awalnya mungkin akan terasa berat karena harus hidup dengan orang "asing", tapi saya yakin bila terus-terusan dekat dengannya, hatiku pasti akan luluh juga. Seperti pepatah Jawa "witing tresno jalaran soko kulino" cinta datang karena sering bersama.
Yeaaay, klo restu ortu so pasti ya Kak, lah yg sodorkan kan ortu sendiri. Hihihih. Cinta paska nikah memang oke punya yak.
Anyway Good luck ya Kak! π€π
Nama : Ria Agustinawati
Twitter/FB/IG : rianugros
Email : ria.nugros@gmail.com
Tautan share : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10218083919508938&id=1215780668
Jawaban :
Seandainya saya diposisi kiran, diantara pilihan menuruti keinginan ayahnya menikah dengan Aji atau tetap pada pasangannya Keno.
Saya pasti menolak perjodohan, bukan karena tidak mau menurut dengan orang tua, bukan juga menolak nikah muda. Tapi saya tipe orang yang tidak bisa dipaksa untuk menikahi orang yang tidak dicintai.
Saya yakin Ayah pun mau mengerti dan memahami keinginan dari anaknya.
Jika suatu saat saya akan menikah dengan orang pilihan Ayah, itu berarti saya sudah mulai mencintainya.
Wohooo, karena cinta itu tidak bisa dipaksakan ya Mbak π
Good luck ya Mbak! π€ π
Nama: Nur Reti Jiwani
Instagram: @reading.slump (tidak ada FB/twitter)
Tautan share: https://www.instagram.com/p/BnDH_RzHGHF/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=pen4tq2z9jhb (dan instastory)
Jawaban: Jika aku Kiran, ini adalah pilihan yang sungguh sulit. Apalagi mengingat usiaku masih 16 tahun. Tapi kalau dipikir kembali, 16 tahun juga sudah cukup dewasa untuk bisa berpikir mana baik buruk dan menimbang masa depan. Jika aku adalah Kiran, aku akan meminta waktu lebih kepada Aji. Jika Ia tulus mengasihiku, tentu Ia mau memberikan. Apalagi Aji lebih dewasa. Ah, maksudnya aku sebisa mungkin akan menuruti permintaan ayah (pertimbangan orangtua yang utama). Dengan syarat dan ketentuan yang sudah kupikirkan masak-masak tentunya. Jadi aku bisa tetap menjadi putri yang membahagiakan orangtua di sisa waktunya, tapi juga tidak sepenuhnya kehilangan kebebasan atas pemikiran diri pribadi dan tanggung jawab menentukan arah hidup. Bagaimana dengan sosok Keno? Jika sayang ia akan menjadi teman π
"Orangtua yang utama, tapi kebahagiaan dan jalan hidup sebisa mungkin ambil tanggung jawab didalamnya".
waahh ini kayak Kiran banget yaah, keren deh. Biar gimana pun, yang akan menjalaninya nanti Kiran kan yah. Membahagiakan ortu juga wajib π
Good luck ya, Mbak! π
Nama : Yuniasih
IG/Twitter/FB/Email : yuniasih_warjui/@yuniasih_warjui/Yuniasih Warjui/yuniwarjui@gmail.com
Link share : https://www.instagram.com/p/BnDOXS7Hzp6/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=9u0w71vggva2
Jawaban : Kalau aku jadi Kiran, aku bakal ngomong sama ayahku terlebih dulu bahwa aku masih terlalu muda untuk menikah. Gimana kalau kenalan dulu, penjajakan then kalau cocok menikah. Karena yah, walau pun berbakti tetapi aku kan masih mudah realistis dong. Tapi, kalau ayahku emang pengen banget aku nikah, pasti ada alasan kenapa itu harus aku lakuin kan? Diskusi dulu menurut aku sih biar nggak ada kesan dipaksa dan nikah karena terpaksa. Nikah itu kan katanya enak, kalau awalnya nggak enak kira-kira bisa enak nggak ya οΏ½οΏ½. Okay, cukup, wish me luck β€οΈ
benar, harus ungkapin alasan yg jelas yah dengan Ayah. pasti juga Ayah bakalan ngerti dan kasih kesempatan yah, tapi waktu Ayah kan udah gak banyak? Ah, pasti ada jalan keluar lah jika kita berusaha π
Good luck ya Mbak! π
Terimakasih β€
Ini belum pengumuman kan ya Mbak? Hehehe, duh ku menunggu π
Alhamdulilah jawaban kita 'klik' Mbak π alamat ku segera meluncur di Instagram yaa β€β€β€
Saya yang masih 20tahunan belum menikah-nikah, mengsedih melihat ini..